Berjabat tangan sudah menjadi bagian ritual
dunia usaha. Mungkin anda menganggap tidak terlalu perlu dipikirkan
panjang-panjang, tetapi tidak bagi orang yang sedang berjabatan dengan anda.
Sikapnya dalam berjabatan menampilkan sebagian kesannya terhadap anda. Ingatkah
anda bagaimana kesalnya anda bila berjabatan tangan dengan orang yang
memberikan jabatan yang amat lemah lunglai atau terlalu keras bersemangat.
sang juara
Suatu ketika ada seorang anak yang sedang
mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh. Suasana sungguh
meriah saat itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang
dan mereka memamerkan setiap ,mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan
sendiri, sebab, memang begitu peraturannya.
Label:
cerita inspiratif,
cerita motivasi,
kasih,
kesabaran
bagaimana anda mampu kuat bekerja
Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja
seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang
meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan
para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting
tulang di tengah terik panas atau dingi malam? Kekuatan apa yang mendorong
mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut
sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar
dari ujung kuku.
Label:
cerita inspiratif,
cerita motivasi,
kerja
berlayarlah menuju pantai harapan
Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan
beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menentang angin.
Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra, menembus badai dan
menemukan pantai harapan. Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila
hanya tertambat di dermaga.
Label:
cerita inspiratif,
cerita motivasi,
kerja
batu besar
Suatu hari seorang dosen sedang memberikan
kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat
ia berdiri didepan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk kuis.”
Kemudian ia mengeluarkan ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia
mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus
hingga tidak ada lagi batu yang cukup dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya
pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini sudah penuh?”
Label:
cerita inspiratif,
cerita motivasi,
kerja
Langganan:
Postingan (Atom)