Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja
seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang
meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan
para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting
tulang di tengah terik panas atau dingi malam? Kekuatan apa yang mendorong
mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut
sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar
dari ujung kuku.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang
melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan
hasil kerja mereka; kepada keluarga nun jauh disana; kepada masyarakat banyak
yang membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada
masadepan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.
Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus
memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung
bungkuk kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia
cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar pengabdian
atas nama cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar